Aksi pemblokiran tol Jakarta-Cikampek oleh warga, menimbulkan kemacetan total di Kilometer 44, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Kamis (11/7) pukul 11.00 WIB.
Pemblokiran tol ini disebabkan oleh konflik yag terjadi antara warga dengan sebuah perusahaan besar. Warga mengaku kecewa lataran konflik lahan seluas 350 hektare yang belum disertifikasi oleh pihak perusahaan.
Perusahaan yang terkait konflik tersebut ialah PT Sumber Air Mas Pratama (SAMP) hingga merembes pada kehadiran pihak ketiga yaitu PT Agung Podomoro Land yang mengambilalihkan lahan tersebut. Masyarakat tidak terima tanah yang sudah mereka miliki sejak 22 tahun lalu dikuasai oleh pemilik modal.
Terdapat sekitar 300 warga yang berdemonstrasi. Selain pemblokiran jalan tol, warga juga melakukan aksi pembakaran ban di tengah tol. Sehingga mengalami macet total, baik dari arah Jakarta menuju Cikampek maupun sebaliknya.
Kepala Kepolisian daerah Jawa Barat, Inspektur Jenderal Suhardi Alius pun turun ke lokasi kemacetan dan melakukan himbauan terhadap masyarakat agar menyalurkan aspirasi tanpa merugikan kepentingan umum. “Ada langkah hukum untuk menyelesaikan masalah. Perjuangkanlah dengan baik. Apalagi sengketa lahan yang dipermasalahkan juga bukan terletak di kawasan tol,” tukas Suhardi.
Demonstrasi dianggap sebagai bentuk dari menyuarakan hak yang merasa dirugikan oleh pihak lain. Idealnya, demonstrasi harus dilakukan dengan langkah yang pas, ada langkah hukum yang dapat menyelesaikannya tanpa harus mengganggu kepentingan pihak lain.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Sebelum Ditembak, Fotografer Mesir Ini Rekam Kematiannya
Bukan Cuma Jokowi, Ramadhan Ini Basuki pun Ikut Blusukan
Wanita Ini Rangkai Ratusan Lego Untuk Kaki Palsunya
Anjing Jadi Penyelundup Kokain di Italia
Indonesia Patut Berterimakasih Kepada Anda!
Sumber : Antaranews.com | Jawaban